Sejarah Adidas
Pertama kali berdiri di Herzogenaurach, Jerman di tahun 1920 oleh dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler dan Rudolph Dassler. Sebelum memproduksi serangkaian apparel dari sepatu sneakers hingga pakaian ini, Adi memproduksi selop. Hingga suatu hari, Adi merancang sepasang sepatu olahraga dan berhasil. Karena kualitas sepatu yang dihasilkannya sangat tinggi, akhirnya bisnis tersebut mulai membuahkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan “Dassler Brothers OGH” yang nantinya menjadi cikal bakal Adidas sekarang.
Tahun itu menjadi titik balik pengembangan produk sepatu olahraga adidas yang kita kenal sekarang. Tepatnya tahun 1927-an, adidas berhasil merancang sepatu khusus untuk berbagai keperluan olahraga, setelah melalui berbagai inovasi. Pada olimpiade amsterdam tahun 1928 adidas membagikan secara gratis sepatu mereka kepada atlet di ajang tersebut. Sejak saat itu, dengan dukungan publisitas penyiaran dan televisi, Adidas mulai banyak dikenal. Terlebih logo tiga strip yang khas dari adidas sangat mudah dikenali.
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers dikenal sebagai produsen sepatu dengan kualitas tinggi. Sehingga semakin sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak kepopuleran sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen memakai sepatu buatan Dassler dan menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin tahun 1936.
Lahirnya Merek Adidas
Dibalik kemajuan Dassler yang luarbiasa, menyisakan konflik didalam Dassler hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah pada tahun 1948. Adi Dassler memutuskan melanjutkan sendiri perusahaan, mengambil nama kecilnya “Adi” dikombinasikan akhiran nama belakangnya menjadi “adidas”. Selain itu, ia mendafarkan logo 3 strip sebagai trademark adidas. Rudolph saudaranya, kemudian pindah dan mendirikan perusahaan olahraga miliknya, Puma. Kita tentu tau sekarang dua merek ini, Adidas dan Puma adalah merek yang besar. Sebesar sejarah mereka.
Merek sepatu Adidas terus berlanjut hingga tahun 1971 Muhammad Ali dan Joe Frazier, icon olahraga tinju pada saat itu menggunakan produk adidas. Hal ini semakin meningkatkan popularitas Adidas. Terlebih lagi pada Olimpiade Munich 1972 1.164 dari 1.490 atlet internasional menggunakan merek adidas. Tahun 70-an adidas mencapai masa jayanya.
Namun kesuksesan besar tidak pernah dilalui dengan mudah. Pada awal 80-an, terjadi krisis dan berjayanya Nike di pasar internasional, membuat pamor adidassedikit menurun. Namun akhirnya adidas berhasil meraih kembali pamornya ketika Run D.M.C, grup rap New York, membuat lagu berjudul “My Adidas” pada tahun 1986. Grup rap ini juga mempopulerkan cara menggunakan sepatu adidas tanpa menggunakan tali. Gaya ini menjadi trend tahun-tahun itu karena diikuti oleh para fans D.M.C.
Visi :
Menjadi perusahaan besar yang terpandang, menguntungkan dan memiliki peran dominan dalam bisnis sepatu ini.
Misi :
1. Menghasilkan laba yang pantas untuk mendukung pengembangan perusahaan.
2.Memproduksi berbagai jenis model sepatu yang terkait dengan keinginan para konsumen dengan mutu, harga dan kualitas yang berdaya saing tinggi melalui pengelolaan yang profesional demi kepuasan pelanggan.
3. Menjalin kemitraan kerja sama dengan pemasok dan penyalur yang saling menguntungkan.
4. Menjadi perusahaan sepatu yang terbaik.
Misi :
1. Menghasilkan laba yang pantas untuk mendukung pengembangan perusahaan.
2.Memproduksi berbagai jenis model sepatu yang terkait dengan keinginan para konsumen dengan mutu, harga dan kualitas yang berdaya saing tinggi melalui pengelolaan yang profesional demi kepuasan pelanggan.
3. Menjalin kemitraan kerja sama dengan pemasok dan penyalur yang saling menguntungkan.
4. Menjadi perusahaan sepatu yang terbaik.
0 komentar:
Posting Komentar